Tak ada yang menarik, jika Anda tidak merasa tertarik

Selasa, 17 Mei 2011

Popularitas Turun, SBY Perlu Bikin Terobosan Radikal


Dari waktu ke waktu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono terus menurun. Namun, masih ada harapan membentang bagi duet kepemimpinan tersebut untuk meraih kembali simpati masyarakat. Apa yang harus dilakukan?

"Perlu terobosan yang radikal dalam sisa waktu kepemimpinan SBY selama 3,5 tahun ke depan. Sisa waktu itu menjadi momentum bagi SBY untuk menunjukkan bahwa dia mampu memberikan warisan yang layak dikenang. Kalau tidak, ia akan jadi presiden medioker, presiden yang biasa-biasa saja," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi kepada detikcom, Senin (16/5/2011).

Salah satu terobosan radikal itu, sambung Burhanuddin, adalah penuntasan kasus-kasus korupsi yang hingga kini masih menimbulkan tanda tanya besar di benak masyarakat. Sebagai contoh kasus Gayus Tambuhan. Meski sudah ada instruksi presiden untuk menyelesaikan kasus itu, pada kenyataannya hasilnya tidak banyak terlihat.

"Setelah inpres diterbitkan yang berisi 12 poin itu, bagaimana follow up-nya? Selama ini kasus Gayus hanya selesai di tingkat Inpres, Jadi belum berhasil. Kita belum mendengar siapa sesungguhnya otak di belakang kasus Gayus yang berlarut-larut ini?" imbuh Burhan.

Burhanuddin mengingatkan, dalam membuat terobosan untuk menuntaskan berbagai kasus hukum itu, jangan sampai Presiden SBY justru membuat masalah baru. Ia menilai, pemerintahan SBY-Boediono sejak awal gemar menimbun 'sampah' masalah, yang sebagian besar saling berkaitan. Satu masalah bukannya diselesaikan, namun ditutup dengan masalah lainnya.

Burhan juga mewanti-wanti, tingkat popularitas yang tidak terus menurun merupakan lampu kuning bagi SBY-Boediono. Apabila tidak berhasil melakukan sesuatu yang bisa memulihkan kepercayaan masyarakat, tidak menutup kemungkinan lawan-lawan SBY akan bergerak cepat. Sebab, sekarang ini mereka mempunyai modal yang lebih besar.

"Popularitas SBY sudah berada di bawah elektoral 60,8 persen (2009). Popularitas itu juga sudah berada di bawah angka psikologis. Kalau dimobililasi oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan SBY, itu sudah modal yang besar. Jadi segera benahi saja kinerja terutama dalam soal ekonomi dan hukum yang selama ini jadi catatan merah," ucap Burhanuddin.

Sebelumya diberitakan, survei Evaluasi Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY-Boediono yang digelar Indo Barometer, menunjukkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan SBY-Boediono turun di bawah angka 50 persen. Ketidakpuasan itu khususnya terletak di bidang ekonomi dan hukum.



Sumber : www.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTAK ADUAN KOMENTAR