Tak ada yang menarik, jika Anda tidak merasa tertarik

Sabtu, 07 Mei 2011

Villas-Boas dan Kisahnya bersama Mourinho



Beritabola.com Porto - Kesuksesan Andre Villas-Boas bersama Porto musim ini membuat nama pelatih 33 tahun ini banyak diperbincangkan. Bagaimana kenangannya saat bekerja untuk Jose Mourinho beberapa tahun silam?

Villas-Boas mengukir prestasi cemerlang bersama pada musim pertamanya bersama Porto. Dia mengantarkan Dragons menjuarai Liga Portugal dan lolos ke final Liga Europa. Kalau bisa mengalahkan Braga di final, dia akan memecahkan rekor Pep Guardiola sebagai pelatih termuda yang memenangi kompetisi antarklub Eropa.

Villas-Boas baru memulai karier kepalatihannya pada tahun 2000 dengan menukangi tim nasional Kepulauan British Virgin. Tiga tahun kemudian, dia menjadi asisten Jose Mourinho di Porto. Saat Mourinho hijrah ke Chelsea dan Inter Milan, Villas-Boas setia mengikutinya. Mereka berpisah pada tahun 2009 saat Villas-Boas menerima pekerjaan melatih Academica.

"Bersama Jose kami mencapai kesuksesan maksimum. Chelsea memenangi titel Premier League, 50 tahun setelah terakhir mereka memenanginya. Itu adalah sesuatu yang sangat kuat dan memberi pengaruh besar kepada sepakbola dunia dan mungkin membentuk nama Chelsea sebagai klub yang benar-benar berhasil di dunia," ujar Villas-Boas kepada Telegraph.

"Saya bisa memahami betapa Chelsea terobsesi dengan Liga Champions, itu sah-sah saja. Tapi, Liga Champions tidak dimenangi oleh tim terbaik, melainkan oleh tim yang beruntung, khususnya pada laga kandang dan tandang di babak knockout," tambahnya.

"Klub-klub terbaik bermain di kompetisi itu dari tahun ke tahun, Inter tersingkir di babak perempatfinal setahun setelah Jose memberi mereka titel (musim lalu)," lanjut pria bernama lengkap Luis Andre de Pina Cabral de Villas-Boas itu.

Bagaimana komentarnya soal keputusan Chelsea untuk memberhentikan Mourinho?

"Saya tak berpikir mereka membuat kesalahan. Jose memenangi Piala FA dan Piala Liga semusim sebelumnya. Kami juga lolos ke semifinal Liga Champions tapi kalah adu penalti dari Liverpool. Pada musim itu pemain kami banyak yang cedera. Musim itu cukup sukses, tapi pemilik klub punya ekspektasi lain," jelasnya.

Dengan tanda-tanda kesuksesan yang mulai ditunjukkannya, Villas-Boas pun mulai digadang-gadang sebagai 'Mourinho Baru'. Namun, dia menolak untuk dibanding-bandingkan dengan Mourinho.

"Saya bukan saingan seseorang yang akan menjadi manajer terbaik sepanjang masa," tegasnya.

"Orang-orang melihat saya, meski saya harus menjaga jarak, karena saya yakin saya punya kepribadian sendiri dan cara kerja saya sangat berbeda. Tapi, orang-orang menghubungkan saya dengan salah satu manajer terbaik di dunia, jadi saya cuma harus menerimanya saja," jelas Villas-Boas.

Menurutnya, predikat The Special One tetaplah milik Mourinho. Dia tak mau dianggap sebagai penerus pelatih Real Madrid itu.

"Orang-orang berpikir saya adalah yang selanjutnya, tapi bukan. Saya adalah pelatih normal yang mendapat keuntungan dari memiliki pemain-pemain bagus dan suatu saat saya akan dirugikan karena tak punya pemain-pemain macam itu. Saya bukan The Special One. Mungkin, saya akan jadi The S--- One," selorohnya


Sumber : www.bertabola.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTAK ADUAN KOMENTAR