Tak ada yang menarik, jika Anda tidak merasa tertarik

Sabtu, 12 Maret 2011

Satu Keluarga Asal Sukabumi Terjebak Tsunami Jepang

Jumat, 11/03/2011, 19:11 WIB


Seorang warga Kota Sukabumi, Jawa Barat yakni Helmindawati (42) terjebak tsunami yang melanda Jepang, setelah gempa bumi berkekuatan 8,9 skala Richter melanda negeri "Matahari Terbit" itu.

"Saya mendapatkan pesan singkat (SMS) dari anak saya itu yang katanya ada gempa besar dan tsunami. Setelah SMS itu dikirim tidak ada kontak lagi dengan dia," ujar Ida Farida, ibu Helmindawati dilansir dari ANTARA, saat ditemui di Jalan Sriwedari, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

Menurut Ida Farida, saat gempa yang berkekuatan 8,9 SR dan tsunami setinggi 10 meter itu, Helmi panggilan akrab putrinya itu, sedang berada di Fukuoka, Jepang bersama suami dan anaknya.

Ia sempat kembali berhubungan melalui jejaring sosial "facebook", namun tidak lama karena tidak ada sinyal dan aliran listrik padam di Jepang.

"Setelah itu tidak ada informasi lagi dan saya sangat khawatir karena rumah anak saya yang di Jepang hanya berjarak kurang dari satu meter dari garis pantai," ujarnya sambil meneteskan air mata.

Dirinya pun terus menerus mencoba menghubungi anak keduanya tersebut tetapi tidak nyambung.

Ida hanya bisa pasrah dengan kondisi anaknya dan berharap anaknya bisa selamat dari bencana yang mengguncang Jepang itu.

"Selain menghubungi lewat internet dan telepon saya pun terus melihat berita di televisi untuk mencari informasi kondisi anak saya," tutur Ida.

Ia mengungkapkan, dari kabar terakhir di "facebook"-nya, Helmi mengatakan bahwa dirinya dan keluarga lainnya selamat dari bencana itu.

Tetapi, Helmi mengakui tidak bisa apa-apa karena warga Jepang juga panik dan transportasi pun masih lumpuh.

"Saya mendapatkan informasi terakhir sekitar pukul 14.30 WIB dan saya bersyukur anak saya selamat. Namun, kami sekeluarga masih khawatir jika terjadi gempa susulan dan tsunami lagi, karena melihat tayangan televisi gempa terjadi terus menerus," katanya.

Ida menegaskan, anaknya tersebut tinggal di Jepang sudah 16 tahun sejak 1995 dan menikah dengan warga negara Jepang. Saat ini anak kedua dari tiga bersaudara itu sudah memiliki satu orang anak berumur tujuh tahun, dan baru pulang ke Sukabumi pada 2009.

"Kami di sini hanya bisa berdoa agar anak saya dan keluarganya di Jepang selamat dan bisa segera ada kabar terakhirnya," tukasnya(ire/an)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTAK ADUAN KOMENTAR