Tak ada yang menarik, jika Anda tidak merasa tertarik

Kamis, 10 Februari 2011

Tragedi Mesir Berdarah : Ada Apa Dengan Militer ?

Mesir Berdarah - Ada Apa Dengan Militer

Metrotainment.net – Setiap militer biasanya dididik untuk mengutamakan keselamatan presiden dan warga negaranya. Namun bagaimana jika warga negara justru memerangi presiden mereka sendiri.
Begitu lah Mesir. Kini rakyatnya bahkan berani menyerukan revolusi bagi bangsanya.
Lalu kepada siapakah militer harus berpihak?
“Maksud saya dalam pembicaraan yang telah saya lakukan dengan kepemimpinan militer mereka, mereka meyakinkan saya bahwa mereka tak punya niat untuk menembaki rakyat mereka sendiri.
Bagi bangsa besar Mesir, angkatan bersenjata Anda, yang mengakui hak-hak sah rakyat… tidak menggunakan dan tidak akan menggunakan kekerasan terhadap rakyat Mesir.
Kebebasan berpendapat dengan cara-cara damai merupakan hak setiap orang. Angkatan besenjata menyadari dan mengakui tuntutan sah rakyat yang terhormat. Keberadaan angkatan bersenjata di jalan untuk kebaikan Anda dan demi keselamatan dan keamanan Anda, dan mereka tidak akan menggunakan kekerasan terhadap bangsa besar ini”
Begitulah statement dari Laksamana Mike Mullen dalam wawancara acara televisi Daily Show with Jon Stewart pada Jumat (4/2) silam. Statement tersebut beliau keluarkan setelah berbicara melalui pesawat telepon dengan Jenderal Sami Enan, seorang rekannya di Mesir, pada Rabu, 2 Februari waktu setempat.
The Daily Show - Laksamana Mike Mullen Dan Wartawan Jon Stewart

Bahkan Militer Mesir mengumumkan tuntutan masyarakat dan aksi protes di jalan-jalan selama sepekan sebagai tindakan legal yang sama sekali tidak melanggar hukum. Untuk itu, militer Mesir tidak akan menggunakan senjata dan kekerasan dalam menghadapi para demonstran, yang notabene adalah rakyatnya sendiri.
Pernyataan resmi dari militer tersebut dilansir dari Middle East News Agency (MENA). Ini adalah konfirmasi eksplisit pertama yang datang dari pihak militer bahwa tak akan ada tembakan yang akan mengarah ke para demonstran yang turun ke jalan. Meski jika aksi ini berujung pada terjungkalnya pemerintahan Mubarak.
Mesir Berdarah - Persahabatan Militer Dengan Demonstran Mesir

Televisi lokal Mesir dalam berbagai laporannya juga meyakinkan bahwa militer memberikan kebebasan bereksperesi secara damai dan aman bagi seluruh pihak sehingga tidak akan menggunakan kekerasan dalam menghadapi para pendemo.
Berbagai usaha telah dilakukan Mubarak mengingat bahwa militer adalah kekuatan terakhirnya dalam mempertahankan tahtanya. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mengambil sumpah para kabinet baru.
Namun militer tak bergeming, tetap memihak rakyat. Dan jika militer telah 100% meninggalkan pemerintahan, ini akan jadi pukulan yang paling fatal bagi pemerintahannya.
Pergolakan Di Mesir 2011 - Ada Apa Dengan Militer

Namun sikap tegas pun tetap ditunjukkan militer. Walaupun memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapatnya dan turun ke jalan, para demonstran tetap dihimbau untuk tidak melakukan tindakan sabotase yang melanggar keamanan dan merusak properti publik dan privat.
Militer memperingatkan bahwa mereka tidak akan membiarkan penjahat yang merampas, menyerang, dan “meneror” warga. Militer juga masih berkewajiban untuk menjaga beberapa tempat penting. Seperti Museum Nasional Mesir yang sempat diobrak abrik oleh massa, bahkan menurunkan banyak personilnya untuk menjaga piramida dan Sphinx.
Egyptian Special Forces Mengamankan Egyptian Museum Di Cairo

Dalam menyikapi aspirasi rakyat yang tak kunjung usai, dua jet angkatan udara dan satu helikopter terbang rendah berulang kali di atas Lapangan Merdeka (Maidan at-Tahrir), lokasi utama unjuk rasa. Dan truk-truk pasukan tambahan pun terlihat berjaga-jaga di seputaran Tharir Square.
Pada awal aksi unjuk rasa, militer bisa menahan diri untuk mengawal mereka yang berdemonstrasi. Namun ketika kubu pro Mubarak muncul, kendaraan lapis baja pun berkeliaran untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diharapkan. Tank-tank militer Mesir bergerak membentuk barikade untuk memisahkan kedua massa yang berseteru.
Pasukan militer bersenjata lengkap tampak mendesak kedua kelompok massa untuk mundur. Sementara ratusan tentara bergerak ke pusat lokasi bentrokan untuk menghentikan pertikaian.
Empat buah tank terlihat mengosongkan jalan layang dekat Lapangan Tahrir, sebuah tempat yang kemarin diduduki para pendukung Mubarak dan melemparkan batu, kayu, bahkan bom molotov ke massa penentang pemerintah.
Tragedi Mesir Berdarah - Ada Apa Dengan Militer

"Anda telah menyampaikan tuntutan Anda dan sekarang biarkanlah orang-orang menikmati kehidupan normal kembali di Mesir. Pesan Anda telah sampai, permintaan Anda telah dimengerti.”
Sebelumnya militer sempat memberikan pernyataan tersebut, yang membuat rakyat berpikir bahwa militer berpihak pada pemerintah. Mungkin militer hanya menginginkan stabilitas negara kembali.
Namun kenyataannya, Militer diam saja melihat bos mereka hendak digulingkan. Mungkin militer telah menyadari bahwa mereka ada karena dukungan rakyat. Jika militer berpihak kepada Mubarak, dapat dipastikan lebih banyak lagi korban tewas karena militer memiliki hak untuk menembak. Apalagi kabarnya pernah ditemukan dokumen yang memerintahkan Militer untuk menggunakan Senjata.
250,000 Orang Dari Mahasiswa, Dokter Dan Rakyat Miskin Di Jam Liberation Square

Entah apa yang ada di pikiran Pak Mubarak yang tega menutup mata atas teriakan warganya dan nyawa yang telah hilang karena kekukuhannya memeluk tahtanya. Semoga kemelut di negara berpendidikan ini bisa cepat teratasi. Let’s Pray for Egypt! (Angela Kartawijaya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOTAK ADUAN KOMENTAR